MENYETEL POLA FIKIR

on Rabu, 01 April 2009

Orang yang selalu sedih dan orang yang selalu gembira hidupnya sama-sama tinggal didunia ini, akan tetapi mereka mendapat serangkaian getaran yang berlainan, yang satu hanya menangkap kesedihan saja dan yang lainnya menangkap kesenangan hidup, yang satu mempunyai kehidupan yang suram dan selisih sengketa yang lain mempunyai kehidupan yang penuh gembira dan harmonis, padahal mereka hidup di gang yang sama !!! Mengapa ?

Otak kita berisi perasaan-perasaan yang teratur lengkap, akan tetapi apabila kita tidak dapat menyetel perasaan yang bagus dan berpengharapan baik, maka perasaan yang buruk akan berkuasa. Orang dapat dikuasai oleh perasaan marah dan iri hati, ketakutakutan atau ketamakan.

Seorang sahabat saya berkata “ Didunia ini terlalu banyak kesulitan dan orang kasar, suara mereka tidak enak didengar dan diarahkan kepada saya “ Ia mempunyai pendapat terlalu tinggi dari diri sendiri dan terlalu rendah dari orang lain, sehingga yang ada dalam benaknya hanya ketidakmampuan dan kecurigaan yang selalu menyengsarakan hatinya, sebenarnya setiap kesulitan yang disiramkan kepada kita adalah sebagai proses kematangan mental tinggal bagaimana kita mensikapinya “katakanlah kita tidak dapat merubah dunia ini, tetapi sedikit banyak kita bisa merubah diri sendiri, dan melatih diri sendiri supaya bisa bertahan terhadap pukulan-pukulan dan melemahkan kesulitan hidup, sebenarnya kita belum kalah dalam kehidupan ini namun kita masih bertempur diarena yang namanya kehidupan, kalau memang tersenyum dan mencibir sama mudahnya mengapa kita tidak memilih tersenyum !

Hidup ini kejam dan tak mempunyai belas kasihan, demikian penuturan dari seorang saudara saya yang terpukul dan terjerembab oleh kesulitan hidup apa yang harus kuperbuat, dia hanya bertanya dan menyesali nasib tanpa mau berusaha dan merubah diri, serta berupaya mengentaskan problema dirinya.

Banyak diantara kita yang tersesat, dihanyutkan oleh godaan-godaan remeh sehingga dihinggapi penyakit mental yang disebut “ Sayang sendiri “ Ia melihat dirinya sebagai orang sahid. Tidak ada pengharapan lebih jauh. dan ditakdirkan tidak berbahagia untuk sisa hidupnya. Kita harus berani menjadi diri sendiri dan mempunyai tekad tidak seperti api unggun yang dapat dinyalakan oleh sembarang orang. Mengapa kita menyesali sesuatu yang tak dapat kita hindari bak kata pepatah untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak bukankah kesemua itu merupakan jalan kehidupan pribadi-pribadi yang harus diterima dengan rasa suka atau tidak suka jangan biarkan ketenangan diri kita dihancurkan oleh karena adanya penghinaan atau kecelakaan yang dapat terjadi setiap hari pada siapapun.

Terus terang saya akui hidup bukan soal gampang. Kalau saya harus menerangkan kehidupan akan saya katakan, bahwa kehidupan itu merupakan suatu kesempatan yang menakjubkan untuk menjadi orang buas atau pahlawan! Apa yang dapat kita peroleh dari kehidupan ini tergantung pilihan kita sendiri apakah mutu kesadaran, keseimbangan atau perselisihan kerohanian kita, tergantung kita yang menyetelnya.

Pada suatu waktu dalam pertandingan sepak bola, saya duduk disamping orang murka, yang selalu mencela dan mebusuk-busukan keriangan permainan itu dengan mencela wasit, dan para pemainnya seluruh waktu selama 90 menit permainan ia berada dalam keadaan marah, seolah-olah marah adalah kegemarannnya. Mengapa kita mengisi otak kita dengan cuit-cuit, geram-geraman karena terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan ? “ Boleh jadi ada cuaca buruk diluar kita, tapi mengapa kita mengizinkan masuk KEDALAM

Sekali saja Kita menyetel radio jiwa untuk menangkap harmoni dan bukan gangguan-gangguan yang memenatkan jiwa, maka kita akan siap siaga dan hidup dengan pandangan luas dan lebih baik, karena semua pengalaman sudah mematangkan jiwa dan fikiran, kepribadian menjadi halus serta kokoh dan diharumi dengan “Kesempurnaan Kehidupan “ . Setiap orang akan dinilai, pada perhitungan Akhir dalam kehidupannya nanti, dengan apa yang dipancarkannya, dan bukan dengan apa yang telah diterimanya! Bagaimana dengan kita !!!

ARTI PERSAHABATAN

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri. pershabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. pershabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,diperhatikan, dikecewakan, didengar, diabaikan, dibantu, ditolak, namun semua itu tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Menjalin persahabatan bukan hanya melewatkan saat manis/tawa bersama. ada juga saat salah paham, saat kecewa dan marah, saat tak berdaya. tapi hanya kemauan yang kuat saja yang tetap mengikat kita dalam tali persahabatan. sahabatku akan selalu dismapingku dan menemani ke mana arah tujuanku. sahabatku akan selalu menjadi cahaya dalam segala risau, duka dan ketakutanku.

Sahabat buatku adalah jiwa kedua. saat dia menangis aku pasti bersedih, saat dia sakit aku ikut merasakan, dan saat dia gembira aku ikut tersenyum.aku bersyukur selalu dikelilingi oleh sahabat yang tulus tanpa pamrih. mereka semuanyalah yang menjadikan kehidupanku amat berwarna, mereka mau menerima apa adanya diriku tanpa mencela. hanya ketika aku berbuat salah, mereka pasti menegurku demi kebaikanku. saat aku jatuh mereka akan membantuku untuk bangkit kembali. sahabatku adalah tiang penyanggaku.

Proses panjang dan berliku membuatku untuk berusaha menghargai arti persahabatan. semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. dan aku merupakan orang yang beruntung bisa merasakan indahnya persahabatan, alasan ke-2 yang menjadikanku menghargai persahabatan.

Namun, kadangkala persahabatan terdapat luka. salahs eorang dari mereka pernah melukaimu. perih dan sakit rasanya ketika sahabat melukai hati. namun, aku tidak pernah berusaha untuk membenci, aku berusaha untuk memaafkan dan menjalin kembali tali persahabatan yang tulus. caranya, jangan pernah mengingat luka yang ia timbulkan tapi ingatlah kebaikan yang ia buat dan kenangan-kenangan indah yang kalian bentuk.

Kehidupan boleh tumbuh dan berkembang, dunia boleh berubah, bahkan Iranpun bisa memiliki senjata nuklir. tapi satu hal yang tidak akan berubah adalah persahabatan tidak mengenal waktu, ketulusan hati menjadi keindahan dari persahabatan sejati. persahabatan akan abadi. sahabat seperti payung yang akan melindungi kita dari terik dan hujan. seperti selimut yang selalu siap menyelimuti kita di kala dingin.

Alangkah indah dan sempurnanya hidup ini jika ada sahabat yang tulus ada di sekitar kita. sudahkan kalian menemukannya???…..

TOURING EUY

on Senin, 30 Maret 2009

Mungkin brothers sudah pada paham tentang kode tangan pada saat turing dan beberapa klub pun punya kode sendiri-sendiri sepertinya, ini hanya sebagai sumbang bacaan biar kita tidak hanya menunggangi si kuda besi tapi juga saling memberi tahu sesama teman touring. karena biasanya sebelum berangkat touring si Road Captain dan atau Lead Bike akan menjelaskan dulu kondisi diperjalanan dan kode tangan ini.

NYALAKAN MESIN


Jari telunjuk kiri/kanan menunjuk keatas dan diputar-putar dengan posisi siku 90 derajat.

BELOK KIRI


Angkat tangan kiri sejajar bahu

BELOK KANAN


Angkat tangan kiri dengan posisi siku 90 derajat

BAHAYA/LUBANG DI KIRI


Tunjukan telunjuk tangan kiri ke arah bahaya di sebelah kiri setinggi 45 derajat.

BAHAYA/LUBANG DIKANAN CARA 1


tunjuklah lubang/bahaya dengan kaki kanan membentuk 45 derajat.

BAHAYA/LUBANG DIKANAN CARA 2


Arahkan tangan kiri melingkari helm dengan menunjuk ke arah kanan.

GAS! GAS!


Angkat tangan kanan dengan telunjuk menunjuk keatas, lakukan gerakan seperti menunjuk keatas. itu tandanya Road Captain menginginkan anda untuk menambah kecepatan.

KURANGI KECEPATAN


Arahkan tangan kiri 45 derajat lalu gerakan pergelangan tangan ke atas dan kebawah.

STOP/BERHENTI


Arahkan tangan kiri 45 derajat lalu arahkan telapak tangan ke belakang. atau lakukan seperti tanda menyalakan mesin tapi tangan mengepal dan posisi tidak bergerak dengan siku 90 derajat.

SATU BARISAN


Posisikan tangan anda diatas kepala anda dengan jari telunjuk menunjuk ke atas. Road Captain menginginkan grup berada dalam formasi satu barisan untuk alasan keselamatan.

DUA BARISAN


Angkatlah tangan anda keatas lalu telunjuk dan jari kelingking diangkat. itu adalah tanda untuk membuat stagger formation/ dua barisan.

RAPATKAN BARISAN


Angkat tangan kiri mengepal lalu buat gerakan menarik naik turun, sebagai tanda untuk merapatkan barisan.

FUCK OFF


kalau yang ini, tiba-tiba ada yang macem-macem, give em finger! ini hanya untuk kepentingan bersama semoga bermanfaat thk's

SURAT UNTUK IBU PERTIWI

Kepada Yang Tercinta,

Ibu Pertiwi

di-

Indonesia




Dengan hormat.

Ibu bagaimana kabarnya hari ini? Semoga Ibu dalam keadaan sehat dan selalu penuh kemuliaan. Semoga tuhan tidak pernah berhenti melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua.

Ibu, anak mohon maaf karena selama ini kurang memperhatikan keadaan Ibu, bahkan anak tidak mampu menjaga kehormatan Ibu ketika dihinakan sebagai negara terkorup di dunia. Anak juga tidak mampu menjaga ketika sebagian dari putra Ibu berkali-kali memperkosa Ibu hingga taman-taman yang indah milik Ibu kini rusak luluh-lantak. Bahkan ketika sebagian dari putra bangsa berkhianat kepada Ibu-pun anak tidak mampu berbuat apa-apa.

Bu, sekali lagi anak mohon maaf karena tidak mampu membagikan warisan secara adil dan merata. Sehingga kini sebagian besar dari putra-putri Ibu berada dalam kesulitan, jangankan untuk sekolah dan biaya rumah sakit bahkan untuk sekedar makan saja mereka terpaksa harus melanggar ajaran Bapak untuk silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih wangi.

Ibu, sungguh anak tidak bermaksud untuk mengingkari Ibu sebagai kandung, tapi entah setan dari mana seolah merasuk dalam diri ini, sehingga anak sulit keluar dari ruang kebodohan dan ketololan. Sekarang anak baru memahami, kenapa Ibu selalu bercerita tentang Sakadang Monyet Jeung Sakadang Kuya (kisah sang monyet dan kura-kura) yang mencuri pisang emas di ladang petani, juga cerita tentang Si Malin Kundang yang menjadi batu karena mengingkari ibunya yang compang-camping seperti pengemis. Sekarang anak juga mulai memahami kenapa Ibu selalu melantunkan syair Trang-trang Kolentrang dan Lir Ilir. Padahal waktu itu anak sudah bosan mendengarkannya, tapi Ibu selalu bilang “Nak, kelak kamu akan mengerti ketika dewasa nanti”. Ibu masih ingat rengekan itu ?

Bu, sekarang putra-putri Ibu sudah banyak yang pandai menggunakan bahasa asing seperti; bahasa Inggris, Belanda, Cina, dan Arab. Bahkan, merekapun pandai menuliskan dengan huruf-hurufnya. Tapi aneh Bu, setelah pandai mereka tidak bisa lagi mempergunakan bahasa yang Ibu ajarkan, bahkan mereka tidak mampu menulis dengan huruf milik negara kita. Kata mereka, katanya bahasa dan huruf negara kita itu sudah kuno dan usang jadi kalau digunakan akan terlihat kampungan, bahkan sebagian yang asli milik kita itu sudah mereka jual kepada negara lain dan kini milik negera lain. Anak sudah mengingatkan mereka, tapi malah sebaliknya sekarang anak dicap sebagai “orang gila” karena dianggap melanggar dunia ilmu pengetahuan yang saat ini dikuasai oleh putra-putri Ibu yang bergelar “sarjana”.

Ibu, anak kadang sangat iri kepada bangsa dan negara-negara tetangga kita itu. Sampai saat ini mereka masih mempunyai jati dirinya masing-masing dan masih tertampakan dengan jelas, seperti; Cina, India, Vietnam, Thailand, Arab, Philipina, Korea, Jepang. Mereka semua sangat bangga mempergunakan huruf dan bahasa milik mereka sendiri. Tidak hanya itu, mereka juga dapat berbangga dengan seni dan budaya hingga tata-cara bernegara dan berbangsanya.

Anak sangat memahami, rasanya terlalu sulit untuk menjadi seperti mereka pada saat ini, sebab bangsawan (orang yang besar rasa kebangsaannya) dan negarawan (para pecinta negera) di negeri kita ini hanya tinggal beberapa gelintir sebagai orang yang tersingkirkan, sisanya tinggal Sakadang Monyet dan Sakadang Kuya yang masih terus-menerus mencuri di kebun kita dan celakanya hukum tidak dapat bicara apa-apa lagi karena mulutnya diberangus dan terbungkam.

Ternyata yang Ibu ceritakan itu benar semua dan sekarang monyet-monyetnya tidak hanya mencuri pisang emas dan cabai merah bahkan mereka berani bermain wanita di kebun kita sambil berteriak-teriak “saha latah…latah…?!” Sedangkan sakadang kuya yang berlindung di balik batoknya diam-diam merangkak di tanah putih kita dan terus menghasut hingga tanpa sadar kini mereka terkena hasutannya sendiri. Jadi Bu, sekarang suara trang-trang kolentrang sudah terdengar di negara kita, maka Ibu tak perlu heran kenapa sebagian besar dari putra-putri ibu itu sudah menjadi batu seperti si Malin Kundang.

Ibu, sebetulnya masih banyak cerita yang lebih parah dan menyedihkan dari sedikit kejadian yang anak kisahkan di atas. Tapi bagaimanapun kisahnya Ibu tidak boleh marah dan tidak boleh sedih, janji ya Bu…

Selain pencuri (koruptor) bertambah banyak dan sudah merasuk sampai ke tingkat pemerintahan terkecil, pemerintahan besar yang dipilih rakyat untuk menata negara inipun ternyata kurang mengerti tentang ajaran Bapak. Banyak dari mereka yang tidak memahami makna lambang dalam Garuda Pancasila, misalnya; “Kemanusiaan yang adil dan beradab” lalu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bu, lambang-lambang negara itu kini oleh mereka hanya dianggap sebagai gambar dan bukan lagi sebagai falsafah berbangsa dan bernegara (ideologi), maka itu sebabnya di negera kita sekarang banyak yang miskin semakin sekarat dan yang kaya semakin mewah. Jadi, kelihatannya sebagian besar dari mereka itu tidak memahami arti kata ADIL maka semakin jauh mereka dari BERADAB.

Bu, hampir setiap hari anak lihat putra-putri Ibu saling cakar saling tampar dan saling menyalahkan. Lucunya mereka itu masing-masing merasa benar, setelah itu tinggal adu kekuatan dan seperti biasa siapa kuat dia yang menang. Bu politik adu domba yang dulu menghancurkan negeri kita ini mungkin masih hidup dengan nyaman mengakar hingga kebudaya hidup putra-putri Ibu Pertiwi.

Sekarang anak semakin yakin, setelah dulu Bapak diasingkan, putra-putri Ibu kini jadi tidak mengenal hidup rukun dan damai. Ibu sungguh anak kini teramat rindu kepada Bapak yang berada dalam pengasingan, mungkin Ibu tahu kabar beliau saat ini? Semoga beliau yang terasingkan oleh putra-putrinya sendiri tetap sehat dan tidak kurang sesuatu apapun serta tuhan tetap melindunginya dengan cinta dan kasih sayang-Nya.

Sebenarnya masih berjuta cerita yang ingin anak sampaikan namun anak khawatir Ibu akan semakin bersedih, sebab ceritanya banyak yang tidak enak didengar oleh Ibu yang sudah semakin tua dan rapuh.

Ibu sekian dulu surat dari anak, sekali lagi anak berharap agar Ibu kembali sehat dan jangan bersedih, sebab anak akan menjaga Ibu hingga hembusan nafas terakhir. Semoga DIA Yang Maha Adil tetap mengasihi kita semua.


Salam hormat dari anak-anak Ibu.





1 NYAWA BIKERS BROTHERHOOD LEBIH BERHARGA DARI 700 NYAWA KORUPTOR


Satu Negara, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Darah, Satu Saudara Indonesia !

Hampir 15 tahun BIKERS BROTHERHOOD menjadi “Pusat Rehabilitasi Bangsa” yang selama ini terkamuflase oleh penampilan dan kegiatan anggotanya yang ‘edan’. Maka tidak heran jika BIKERS BROTHERHOOD disusupi oleh berbagai ‘agen rahasia’ yang mencari tahu tentang mahluk ini (tapi, biarlah selama mereka merasa asik bermain motor dengan kita, setidaknya dapat membantu dalam beberapa hal). Hebatnya selama itu pula rahasia tersebut terjaga dengan rapi, sehingga amat sedikit anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD yang mengetahuinya apalagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Metoda perehabilitasian generasi bangsa yang diterapkan memang sulit dipahami oleh para ilmuwan kampus dan masyarakat umum, apalagi mereka yang terbiasa dengan pola-pola organisasi formal. Mengapa demikian? Karena kami berbeda. BIKERS BROTHERHOOD bergerak seolah melawan arus cara berpikir umum yang telah mapan, itu benar. Namun hal tersebut terpaksa harus dilakukan sebab kita perlu berpikir cerdik dan kreatif dalam menentukan sikap di negara yang telah ‘dijajah’ oleh bangsa asing pada saat ini, mereka adalah “hidden enemy” yang menyusup disela kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam pikiran kami, “BENTENG PERTAHANAN TERAKHIR NEGARA INI ADALAH PERSAUDARAAN”. Saat ekonomi, politik, sosial dan budaya semuanya telah sekarat, seolah mati enggan hidup tak mampu. Tinggal satu cara lagi untuk mempertahankan negeri ini dari keruntuhan, yaitu terjalinnya rasa “persaudaraan” seerat mungkin. Sebab, kekuatan militer Indonesia tidak akan mampu menahan gempuran ‘senjata’ mutakhir abad ini milik para konglomerat kelas dunia, yaitu “hiburan”.

Bagaimana proses keruntuhan bangsa ini terjadi? Salah satu contoh, silahkan direnungkan saat Indonesia diserbu oleh film-film hiburan (impian) bagi anak hingga usia dewasa. Dari gosip artis sampai hantu, dari dangdut sampai film remaja geboy, dari kartun sampai reality show semua itu membuat rakyat Indonesia terpaku di depan pesawat TV sambil tertawa atau berlinang air mata hingga terbawa mimpi. Film cerita yang ‘mengajarkan’ tentang kekuatan materialisme dan kapitalisme telah mengakibatkan masyarakat negeri menjadi bangsa yang konsumtif dan egois demi mencapai impiannya, dengan demikian tidak ada lagi yang peduli dengan seluruh ‘harta’ terpendam di dalam negara ini, selain hanya bisa menjual dan menjual ke negara lain. Padahal bangsa-bangsa lain teramat-sangat iri dengan kekayaan Indonesia yang bisa memakmurkan 1000 generasi tanpa terputus.

Demi sebutan gaya modern remaja Indonesia telah meggadaikan semangat kebangsaannya dengan hiburan murahan, para ilmuwan domestik telah menukar posisi bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, baju daerah ditukar dasi dan masih banyak lagi yang yang telah ditukarkan secara konyol. Mentalitas anak bangsa telah menjadi lembek dan loyo, pada saat ini pikiran disetiap kepala orang Indonesia hanya satu, yaitu DUIT ! Itulah ciri masyarakat konsumtif. Maka tidak heran jika korupsi merajalela dan bisa dijamin bahwa rencana 100 hari (atau lebih) SBY sulit mencapai sukses disaat nilai-nilai budaya bangsa masih rusak tergantikan oleh nilai-nilai hedonisme yang dibangun para konglomerat kelas dunia yang hidup di negeri seberang. Melalui tangan-tangan ‘setan’ penjual bangsa yang tersebar diseluruh Nusantara para penguasa kapital telah menyulap negara kaya raya ini menjadi negeri ‘gelandangan’ yang mengemis dana keberbagai negara hingga kepada lintah darat kelas dunia. Ironis, di atas ‘bongkahan emas’ negeri ini begitu banyak orang miskin di tepi jalan mencari sedekah untuk hidup dari hari ke hari, di atas kesuburan tanah negeri ini masih ada rakyat yang kesulitan mencari makan.

Jika sampai pada puncaknya bukan tidak mungkin seluruh kekayaan negeri ini terjual habis, dan anak cucu kita sebagai ahli warisnya akan menjadi pembayar hutang negara sambil menggerogoti tulang pada bangkai yang telah busuk. Kalau sudah demikian siapa yang akan bertanggung jawab? Padahal di negeri yang demikian subur ini betapa nikmatnya naik motor keliling kota sambil melihat si cantik yang seksi disamping polisi yang tersenyum manis dan tentara yang menyapa ramah.

Lalu, NARKOBA yang membanjir di dalam negeri pada prinsipnya merupakan mata rantai dari fenomena tersebut di atas yang bukan mustahil hanya sebagai senjata pamungkas yang diluncurkan oleh ‘mereka’, agar kehancuran bangsa ini dapat terjadi sesegera mungkin. Hal itu tidak berarti bahwa persoalan narkotika harus di nomer duakan, tapi akar permasalahannya bukan hanya pada kecanduan NARKOBA saja namun pada kecanduan hiburan yang merusak cara berpikir dan berperilaku (mental), hiburan adalah zat adictive yang tidak berbentuk. Ini semua merupakan hasil konspirasi besar tingkat dunia demi menjaga kepentingan sekelompok manusia di negeri sana.

Hal-hal di atas terlalu jelas bagi kami, bahwa ancaman yang paling mematikan untuk Indonesia adalah kerusakan mental seluruh anak bangsa yang dampaknya bisa mencapai ratusan tahun ke depan. Logikanya cukup sederhana, para konglomerat kelas dunia itu tentu harus menjaga kepentingan mereka di negeri ini, maka Indonesia harus ditaklukan dalam segala hal yang menyangkut potensi bangsa. Artinya; kebokbrokan dan kebodohan harus dilestarikan, tidak boleh ada kerukunan, persaudaraan hanya dongeng jaman dahulu, gerakan semangat Budhi Oetomo harus musnah. Ikrar satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa kini tinggal slogan dan artefak masa lalu sejarah perjuangan bangsa. Untuk itu, sebagai gantinya adalah hiburan murahan dan impian konyol pengantar menuju kebodohan nasional agar harta karun negeri ini bisa tetap dihisap sampai habis oleh mereka.

Melalui kesadaran tentang kebangsaan itulah lahir sebuah ‘pesantren’ anak bangsa dalam format yang tidak umum. Maklum ini jaman edan dengan rakyat yang edan pula, toh tidak ada aturannya bahwa sebuah tempat rehabilitasi itu harus di dalam gedung dengan pola penataran dan penyuluhan bersifat formal; baju harus rapi, duduk santun dan tertib ibarat anak SD. Itu pola lama, dan bukan jamannya bagi generasi sekarang yang bergerak amat dinamis, pola-pola pendidikan resmi telah di dapat di bangku sekolah yang menjemukan. Sejujurnya, siapa yang mau masuk ketempat pembinaan seperti itu? Lagi pula, pada umumnya yang dibina merasa terpaksa dan yang membina malah cari duit. Sudah tahu di depan ada jurang kok malah digas terus, memang sulit untuk hidup di negara ini tanpa kelicikan dan kemunafikan, padahal sangat dilarang oleh agama tapi apa boleh buat, karena tanpa itu kita akan sulit hidup bergaya di hadapan publik.

Belajar dari kenyataanlah lahirnya sebuah pengalaman serta pemahaman yang unik dan berharga, bukan dari dongeng. Setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD pada akhirnya harus menempa diri sendiri dalam berbagai hal, dari yang baik hingga yang buruk tanpa ada yang mengajarkan. Bagi mereka, guru sejati adalah realita kehidupan, belajar teratur tanpa aturan yang sok diatur-atur. Motor adalah ruang kelasnya dan jalanan adalah kampus yang menggembirakan, di balik itu kami menyadari bahwa keberadaan BIKERS BROTHERHOOD hanyalah sebagai jembatan sementara sebelum negeri ini menemukan harta karun yang dapat memakmurkan bangsanya sendiri.

Inti pembinaan diri yang harus dicapai oleh setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD adalah; belajar hidup dalam persamaan dengan simulasi ‘kesederhanaan’, memahami nilai diri dan kehormatan, belajar tangguh dengan keluasan berpikir, mampu berpikir kreatif dan solutif, belajar menghidupkan nilai-nilai persaudaraan tanpa melihat perbedaan SARA di negeri yang multi dimensi ini.

Jika selama ini ada anggapan bahwa BIKERS BROTHERHOOD adalah geng motor ‘bajingan’ yang isinya orang-orang dungu urakan, jelas salah besar dan kecele-bule. Dalam tubuh BIKERS BROTHERHOOD justru banyak orang cerdik pandai yang berjiwa besar dan nasionalismenya teruji. Tapi mereka tidak ribut-ribut, sebab mereka lebih banyak berpikir dan bekerja dari pada ngecapruk. Oleh sebab itu, 1 nyawa anggota BIKERS BROTHERHOOD lebih berharga dari pada 700 nyawa koruptor di Indonesia. Ini bukan omong kosong yang kekanak-kanakan, sebab BIKERS BROTHERHOOD bukan bangsa penjilat penjual negeri, kami hanya kelompok tersisih dari cara pandang umum di negeri kalah perang yang penuh dengan artis pecundang.

Masalah yang sedang diwaspadai pada saat sekarang adalah kemungkinan menyusupnya ‘Harley’ berbulu ‘Norton’ ke dalam tubuh BIKERS BROTHERHOOD. Sebab, konon mereka adalah salah satu alat dari para konglomerat kelas dunia yang ada dibalik kehancuran negeri ini sejak peristiwa tahun 1965, Aceh, Timor Timur, Ambon, Papua, dan lain sebagainya. Kalau cuma agen rahasia Indonesia mah biarin aja lah, paling mereka ingin tahu “Eh…kamu-kamu teh lagi pada ngapain sich koq pada sibuk amat?” kita tinggal jawab “Ah…saya mah orang kecil mang, tau apa tentang nagri, pan itu mah urusannya para penggede yang sudah pada pinter keblinger”.

Di negara ini sudah terlalu banyak kelompok munafik yang berkedok nasionalis, humanis maupun religi, sebenarnya yang mereka bangun adalah kelompoknya sendiri untuk mencapai kekuasaan. Siapa peduli dengan gelandangan, preman, copet, maling, WTS, anak jalanan? Siapa peduli dengan ketimpangan sosial yang menjurang di Tanah Air ini? Kalaupun ada, mereka hanyalah para pencari populeritas di atas kesulitan dan kemiskinan anak bangsa. Yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah gerakan nyata yang tidak sebatas konsep ideal.

Kami tahu, bahwa BIKERS BROTHERHOOD terlalu kecil untuk merubah sebuah negeri yang telah porak poranda. Tapi bagaimanapun caranya toh Indonesia harus bangkit dan berubah maka; JIKA BUKAN KITA LALU HARUS SIAPA? JIKA BUKAN SEKARANG LALU HARUS KAPAN? JIKA BUKAN DARI RASA PERSAUDARAAN LALU HARUS DARI APA?

Bro, generasi yang akan datang meminta kita untuk mempertahankan negara ini. Perjuangan BIKERS BROTHERHOOD adalah menegakan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan. Kita adalah PEJUANG, kita adalah anak bangsa pewaris Negara Indonesia yang sah. Kita tidak bertempur melawan musuh yang nyata, musuh terbesar kita adalah PERPECAHAN.

BIKERS BROTHERHOOD akan diingat oleh setiap generasi sebagai kelompok penggerak rasa persaudaraan di Indonesia. Oleh sebab itu setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD akan mati sebagai PEJUANG yang mempertahankan keutuhan dan kehormatan bangsanya, keberadaan kita akan dicatat dalam sejarah perjuangan bangsa di negara ini.

Kematian setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD akan ditangisi oleh tanah negeri, itulah bentuk penghormatan dari mereka. Kita tidak layak mati konyol sebagai manusia biasa. Jika ada jalan kematian yang sangat terhormat kenapa tidak kita pilih ?

BIKERS BROTHERHOOD MC SEBAGAI GENERASI KEDUA PENERUS MISI KEBANGKITAN NASIONAL


Sejak munculnya kesadaran untuk bangkit di tahun 1908 yang secara eksplisit menandakan bahwa sebelumnya negara dan bangsa ini sudah jatuh di hadapan dunia. Waktu berjalan dengan segala sejarahnya hingga kini memasuki tahun 2008, dan atau secara matematis 100 tahun itu di bumi Indonesia telah lahir dua generasi yang secara pasti harus melanjutkan misi “kebangkitan bangsa” tersebut.

Apa yang terjadi? Kita bangsa Indonesia digenerasi kedua tampaknya mulai kehabisan daya dan hilang semangat, bahkan hilang orientasi terhadap tugas membangkitkan bangsa dan negara ini dari kejatuhannya di masa lalu. Tanpa menunggu bangsa Indonesia yang sedang terseok-seok, masyarakat dunia sudah berobah hingga munculnya pola hidup individualis yang tidak peduli kepada lainnya selain diri sendiri dengan urusan gaya-bergayanya. Lebih celaka lagi hal tersebut sudah merasuk ke negeri ini, dari kota hingga desa, dari Sabang sampai Merauke. Berarti secara strategis bangsa dan negara Indonesia sudah pecah hingga tingkat individu. Jika sudah demikian jangan harap Ibu Pertiwi tercinta ini dapat bangkit kembali dan Indonesia perlu waktu 400 tahun lagi untuk dapat melahirkan generasi beradab yang sadar dalam berbangsa dan bernegara.

Akibat salah ajar dan salah didik yang berujung kepada porak-porandanya pola hidup masyarakat, maka boro-boro berpikir tentang cara berbangsa dan bernegara yang muncul justru ‘pola hidup maling’ yang bermain kucing-kucingan dengan hukum serta berlomba-lomba memecahkan rekor sebagai maling yang tidak dapat disentuh oleh hukum verbal dan non-verbal. Cara paling klasik tentu saja dilakukan dengan berlindung dibalik segala atribut sosial; baik itu partai, lembaga pemerintah, ormas, agama, serta berbagai tameng sosial lainnya untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Jelas saat ini kita sudah kalah oleh kedaulatan bangsa asing, dari mulai cara hidup hingga cara berpikir. Negeri kita ibarat sapi perah yang hidup terpenjara, ibarat harta karun yang sengaja dijadikan tempat sampah. Siapa yang bertanggung-jawab untuk semua kejadian di negara ini? Apa yang harus kita berikan kepada generasi mendatang atas hak waris mereka untuk hidup di negerinya sendiri? Dari sejarah, seni, budaya hingga teknologi bangsa kita sangat tergantung kepada segala sesuatu yang disampaikan oleh bangsa Barat yang sesungguhnya tidak tahu apa-apa tentang kehidupan masa lalu jaman kejayaan bangsa Swargantara yang kemudian menjadi Dwipantara dan kelak menjadi Nusantara lalu kini kita mengenalinya dengan sebutan bangsa Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan peringatan hari Kebangkitan Bangsa dan Negara (Nasional)? Itu artinya; Indonesia harus kembali manjadi pusat orientasi dunia, kembali menjadi pusat peradaban manusia, kembali menjadi negara dan bangsa yang berdaulat tidak tergantung kepada negara lain dan menjadikan mereka kembali tergantung kepada negara kita. Maka, Indonesia tidak perlu takut kepada segala ancaman luar negeri, sebab bahan kehidupan apa yang tidak ada di negara ini? Semua sudah tersedia dan terserak disetiap sudut Ibu Pertiwi. Jepang telah membuktikannya melalui Restorasi Meiji, setelah menutup diri dalam waktu 5 tahun mereka mampu bangkit kembali menjadi bangsa terhormat. Kita harus kembali menjadi bangsa kelas satu dan utama di mata segala bangsa di dunia.

Indonesia harus lebih mengutamakan keselamatan rakyatnya ketimbang sekedar membangun citra diri dimata dunia. Indonesia harus lebih mengutamakan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata ketimbang sibuk menutupi citranya sebagai surga para maling (koruptor). Indonesia harus lebih menjaga dan mempertahankan harta karun planet bumi ketimbang ‘kenyamanan’ hidup kita di hari ini. Indonesia harus menjadi surga bagi seluruh keturunan kita di masa yang akan datang.

Misi kebangkitan bangsa harus dilakukan secara estafet dari generasi kegenerasi dan tidak boleh terputus sedikitpun hingga kelak negeri ini kembali berdiri tegak dan kokoh. Untuk hal itu dunia pendidikanlah yang harus mengambil peran penting melalui berbagai cara, baik yang bersifat teoretik maupun praktek. Caranya, bedakan pola pendidikan di negara kita dengan negara lain dan sesuaikan dengan kebutuhan (situasi dan kondisi) negara. Tidak perlu meniru dan mempergunakan pola yang diterapkan oleh bangsa lain (apalagi dunia Barat). Pepatah para sepuh mengatakan bahwa “lain padang lain ilalang”, artinya setiap bangsa harus berdaulat atas dirinya sendiri lalu “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung”. Kenapa harus takut dan tunduk oleh bangsa lain? Negara kita adalah bumi tertua dan tersubur di dunia yang mampu menghidupi 1000 generasi tanpa terputus. Maka patut kita sadari bahwa ancaman dari negara lain itu sesungguhnya hanya demi menjaga kepentingan mereka di negeri ini.

Saat ini juga bangsa Indonesia harus berani berkata; “Ini negara aku dan sama sekali bukan negara kamu, seluruh harta-karun ini milik bangsa aku dan bukan untuk kepentingan rakyatmu !” ungkapan rasa gemas itu sudah dilakukan oleh Bikers Brotherhood dengan istilah “Motor Aing Kumaha Aing”.

Tugas membangkitkan sang ‘ibu’ dan menjaga warisan kekayaan yang harus diperjuangkan serta dipertahankan itu seolah hampir hilang dari kesadaran kita semua, mengapa demikian? Sebab terlalu banyak pola berbangsa dan bernegara yang tidak sesuai (tidak cocok) bagi bangsa Indonesia dalam kaitan “membangun bangsa agar menemukan jati dirinya kembali”. Jaman boleh berobah tapi tugas dan kewajiban kita sebagai bangsa pejuang dan kesatria tidak pernah ada hentinya.

Seluruh anggota keluarga Bikers Brotherhood MC menyadari benar bahwa dirinya bukan dermawan atau hartawan, apalagi ilmuwan. Tapi seluruh anggota keluarga Bikers Brotherhood adalah kaum bangsawan, mereka adalah para pecinta negeri yang bangga atas kebangsaannya. Patut di pahami bahwa kini gelar kebangsawanan bukan lagi milik para keturunan raja, sebab kerajaan sudah runtuh ‘tergulingkan’ oleh re-publik. Jadi siapapun mereka yang mencintai bangsa dan negara ini berhak disebut sebagai “bangsawan atau negarawan”.

Konon sudah banyak orang pintar di Ibu Pertiwi; ratusan profesor, ribuan doktor dan jutaan sarjana. Kemanakah mereka? Apakah mereka juga turut sibuk menggadaikan dan menjual bangsa serta negaranya? Bangunkan kesadaran mereka untuk tidak terjebak dalam dunia kecilnya yang sebatas kampus, kantor ataupun pabrik. Gerakan kecerdasan mereka untuk ikut bergabung dan berjuang bersama Bikers Brotherhood dalam membangun Ibu Pertiwi, tanah air kehidupan seluruh bangsa Indonesia.

Bikers Brotherhood MC bernaung di bawah panji Sumpah Pemuda yang bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan melalui rasa persaudaraan. Untuk hal itu kami menyadari benar bahwa yang kami lakukan hanyalah sebuah impian kecil yang baru dapat terwujud apabila seluruh rakyat Indonesia menyadari arti dan makna persaudaraan.
Bagi kami tidak perlu jauh untuk belajar tentang kondisi negara dan bangsa saat ini, secara ilustratif Bikers Brotherhood MC merupakan
Indonesia kecil yang mengungkapkan tentang berbagai situasi dan kualitasnya. Mengapa bisa demikian? Karena Bikers Brotherhood MC adalah salah satu atom di negara ini yang turut mengalir bersama denyut nadi kehidupan Ibu Pertiwi. Kami menyadari benar bahwa bahasa tubuh kami teramat buruk, tapi apa boleh buat karena tinggal itu yang kami miliki. Che Guevara berjuang dengan mempergunakan bahasa Kuba, Tzun-Tsu mempergunakan bahasa Cina, Musashi mempergunakan bahasa Jepang, Mahatma Gandhi mempergunakan bahasa India. Lalu bahasa apa lagi yang harus digunakan di negara ini sedang Soekarno sudah mengatakannya.

Sedikit niat dan cita-cita dari keluarga besar Bikers Brotherhood MC: “Mari bersama-sama membangun persaudaraan seperti yang telah diajarkan oleh para leluhur kita, silih asah, silih asih, silih asuh, silih wangi. Sebab, itulah benteng pertahanan terakhir di Ibu Pertiwi ini dan dari sana pula kita akan mulai bergerak bersama membangun bangsa hingga menemukan kembali jati dirinya.

SEJARAH PANJANG DAN BERLIKU

Semua tidak didapat dengan mudah. Perlu waktu dan sejarah yang panjang serta berliku untuk mampu eksis selama 20 tahun. Menjelma menjadi sebuah komunitas motor tua terbesar di Tanah Air dan terus berkembang tidak hanya untuk dunia otomotif semata. Ini semua berawal dari segelintir anak muda Bandung yang memiliki kesamaan dalam hobi untuk mencintai sekaligus melestarikan motor tua buatan Eropa dan Amerika, semisal Norton, BSA, Royal Enfield, BMW, Triumph, AJS dan Harley-Davidson. Terjadi dipenghujung dekade 1980-an. Tiga tahun pertama sejak dicetuskan sebagai sebuah kumpulan, komunitas ini mirip sebuah gerombolan yang tidak memiliki visi serta tujuan yang jelas. Namun mereka memiliki titik-titik sakral yang dianggap strategis sebagai tempat berkumpul pada setiap akhir pekan, diantaranya adalah kawasan pelataran parkir Panti Karya, Jalan Merdeka Bandung, atau tempat tinggal salah satu anggota kumpulan, Bebeng dan Bobby dibilangan Jalan Tubagus Ismail Bandung. Sesekali, mereka juga terlihat kumpul dan kongkow di Seni Rupa ITB, karena beberapa anggota kelompok tersebut kuliah disana. Akhirnya, karena belum memiliki identitas jelas, kelompok ini disebut ‘Barudak Motor Inggris’ atau D Motor, dengan logo bayi atau malaikat kecil bersayap yang mengenakan helm kulit dan google serta ngeukeupan atau mendekap kunci Inggris. Anggota kelompok makin bertambah, perlu tempat baru untuk berkumpul. Jadilah rumah Erwin di Jalan Diponegoro No.1 sebagai markas. Konon dari tempat tersebut muncul gagasan yang kelak tercatat dalam sejarah dan menjadi cikal bakal Bikers Brotherhood MC. Pada perkembangannya, mereka yang berkumpul disana disebut sebagai generasi perintis alias SS Diponegoro. Awalnya dalam kelompok ini tidak dikenal seorang pemimpin atau bahkan aturan baku layaknya sebuah organisasi yang memiliki AD/ART. Namun dari dinamika yang berkembang, kini putaran roda organisasi dikuasakan pada satu figur se-level ketua yang disebut sebagai El Presidente. Sepanjang sejarah berdirinya klub fenomenal ini, tercatat tujuh orang El Presidente pernah memegang tongkat komando. Masing-masing mereka adalah Lucky ‘Uci’ Hendrawan, Benny ‘Bebeng’ Gumilar, Yusuf ‘Papeuh’ Sugandi, Tegep Octaviansyah, Enggar ‘Eeng’ Santosa dan R. Oetomo Hermawan. Bahkan pada kepengurusan itu, seorang El Presidente didampingi oleh External Captain (Budi Dalton) dan Internal Captain (Ayi Tatto). Kini tongkat komando dipegang oleh El Presidente Agung Gonzales.

Bikers Brotherhood dengan jumlah anggota dan tingkat selera bermotornya yang luar biasa, kini memiliki 5 chapter, yaitu East Java, Sragen, Bali, Lombok dan Bandung sebagai Mother Chapter. Kini tengah dijajagi untuk membentuk Chapter di DKI Jakarta. Starata keanggotaan disusun berdasarkan hierarki tertentu. Dengan terbentuknya jajaran generasi Hell, dalam usia yang telah menginjak tahun ke-20, Bikers Brotherhood telah melengkapi diri dengan berbagai tingkatan generasi serta klasifikasi anggota, mulai dari Members of Bikers Brotherhood Heaven, Angel, Life Member, Honorary member, Virgin dan Prospect. Klub motor ini juga memiliki Vigilante, barisan tatib bernyali besar dan cukup profesional dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menertibkan intern anggotanya atau saat ada gangguan dari luar. Namun kekuasaan tertinggi ada pada Chamber of Tribe alias musyawarah yang dihasilkan dari lebih 70 persen anggota dan pendiri BB.

Satu yang tak pernah berubah dari kelompok ini, adalah rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling menghargai sesama anggota. Barangkali inilah yang jadi alat utama yang membuat klub tersebut sangat solid hingga kini. Contoh nyata, saat Brother Micko Protonema yang lama sakit karena gangguan pada jantung dan saluran darahnya pada Tahun 2005.

Serentak semua merasa tergugah. Dalam ajang Junkyard Party, digalang pengumpulan dana lewat berbagai cara termasuk lelang motor Ariel kesayangan Micko atau lelang sepatu boots serta konser amal didua tempat. Bahkan dukungan untuk menggalang dana juga dilakukan saat Bro Micko berpulang keharibaanNYA karena penyakit lamanya kambuh kembali dua bulan silam. Kebesaran Bikers Brotherhood juga tidak terkoyak, saat ada beberapa anggota yang menyatakan diri keluar dari komunitas karena merasa tidak sejalan dengan visi yang ada atau merasa tidak tertampung aspirasinya. Dengan bijak, pentolan Bikers Brotherhood, Lucky ‘Uci’ Hendrawan berujar, “Mereka tetap merupakan bagian dari sejarah Bikers Brotherhood. Namun ibarat helai rambut yang lepas, semua akan terganti dengan jumlah rambut yang lebih subur dan segar. Biarkan itu menjadi sebuah dinamika,” ujarnya.

Kini Bikers Brotherhood tetap berjalan dan optimis menatap masa depan. Rancangan event yang kini berlangsung digagas untuk membangkitkan rasa nasionalisme lewat konsep persaudaraan. Bahkan persaudaraan lintas Negara, juga terus dijalin. Konfirmasi kehadiran telah dilayangkan oleh mereka yang akan tiba dari Belanda, Inggris, USA, Malaysia, Thailand, Singapura dan Negara negara lainnya. “Brotherhood is Our Nation for Unity”. Brother Forever-Forever Brotherhood.