1 NYAWA BIKERS BROTHERHOOD LEBIH BERHARGA DARI 700 NYAWA KORUPTOR

on Senin, 30 Maret 2009


Satu Negara, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Darah, Satu Saudara Indonesia !

Hampir 15 tahun BIKERS BROTHERHOOD menjadi “Pusat Rehabilitasi Bangsa” yang selama ini terkamuflase oleh penampilan dan kegiatan anggotanya yang ‘edan’. Maka tidak heran jika BIKERS BROTHERHOOD disusupi oleh berbagai ‘agen rahasia’ yang mencari tahu tentang mahluk ini (tapi, biarlah selama mereka merasa asik bermain motor dengan kita, setidaknya dapat membantu dalam beberapa hal). Hebatnya selama itu pula rahasia tersebut terjaga dengan rapi, sehingga amat sedikit anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD yang mengetahuinya apalagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Metoda perehabilitasian generasi bangsa yang diterapkan memang sulit dipahami oleh para ilmuwan kampus dan masyarakat umum, apalagi mereka yang terbiasa dengan pola-pola organisasi formal. Mengapa demikian? Karena kami berbeda. BIKERS BROTHERHOOD bergerak seolah melawan arus cara berpikir umum yang telah mapan, itu benar. Namun hal tersebut terpaksa harus dilakukan sebab kita perlu berpikir cerdik dan kreatif dalam menentukan sikap di negara yang telah ‘dijajah’ oleh bangsa asing pada saat ini, mereka adalah “hidden enemy” yang menyusup disela kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam pikiran kami, “BENTENG PERTAHANAN TERAKHIR NEGARA INI ADALAH PERSAUDARAAN”. Saat ekonomi, politik, sosial dan budaya semuanya telah sekarat, seolah mati enggan hidup tak mampu. Tinggal satu cara lagi untuk mempertahankan negeri ini dari keruntuhan, yaitu terjalinnya rasa “persaudaraan” seerat mungkin. Sebab, kekuatan militer Indonesia tidak akan mampu menahan gempuran ‘senjata’ mutakhir abad ini milik para konglomerat kelas dunia, yaitu “hiburan”.

Bagaimana proses keruntuhan bangsa ini terjadi? Salah satu contoh, silahkan direnungkan saat Indonesia diserbu oleh film-film hiburan (impian) bagi anak hingga usia dewasa. Dari gosip artis sampai hantu, dari dangdut sampai film remaja geboy, dari kartun sampai reality show semua itu membuat rakyat Indonesia terpaku di depan pesawat TV sambil tertawa atau berlinang air mata hingga terbawa mimpi. Film cerita yang ‘mengajarkan’ tentang kekuatan materialisme dan kapitalisme telah mengakibatkan masyarakat negeri menjadi bangsa yang konsumtif dan egois demi mencapai impiannya, dengan demikian tidak ada lagi yang peduli dengan seluruh ‘harta’ terpendam di dalam negara ini, selain hanya bisa menjual dan menjual ke negara lain. Padahal bangsa-bangsa lain teramat-sangat iri dengan kekayaan Indonesia yang bisa memakmurkan 1000 generasi tanpa terputus.

Demi sebutan gaya modern remaja Indonesia telah meggadaikan semangat kebangsaannya dengan hiburan murahan, para ilmuwan domestik telah menukar posisi bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, baju daerah ditukar dasi dan masih banyak lagi yang yang telah ditukarkan secara konyol. Mentalitas anak bangsa telah menjadi lembek dan loyo, pada saat ini pikiran disetiap kepala orang Indonesia hanya satu, yaitu DUIT ! Itulah ciri masyarakat konsumtif. Maka tidak heran jika korupsi merajalela dan bisa dijamin bahwa rencana 100 hari (atau lebih) SBY sulit mencapai sukses disaat nilai-nilai budaya bangsa masih rusak tergantikan oleh nilai-nilai hedonisme yang dibangun para konglomerat kelas dunia yang hidup di negeri seberang. Melalui tangan-tangan ‘setan’ penjual bangsa yang tersebar diseluruh Nusantara para penguasa kapital telah menyulap negara kaya raya ini menjadi negeri ‘gelandangan’ yang mengemis dana keberbagai negara hingga kepada lintah darat kelas dunia. Ironis, di atas ‘bongkahan emas’ negeri ini begitu banyak orang miskin di tepi jalan mencari sedekah untuk hidup dari hari ke hari, di atas kesuburan tanah negeri ini masih ada rakyat yang kesulitan mencari makan.

Jika sampai pada puncaknya bukan tidak mungkin seluruh kekayaan negeri ini terjual habis, dan anak cucu kita sebagai ahli warisnya akan menjadi pembayar hutang negara sambil menggerogoti tulang pada bangkai yang telah busuk. Kalau sudah demikian siapa yang akan bertanggung jawab? Padahal di negeri yang demikian subur ini betapa nikmatnya naik motor keliling kota sambil melihat si cantik yang seksi disamping polisi yang tersenyum manis dan tentara yang menyapa ramah.

Lalu, NARKOBA yang membanjir di dalam negeri pada prinsipnya merupakan mata rantai dari fenomena tersebut di atas yang bukan mustahil hanya sebagai senjata pamungkas yang diluncurkan oleh ‘mereka’, agar kehancuran bangsa ini dapat terjadi sesegera mungkin. Hal itu tidak berarti bahwa persoalan narkotika harus di nomer duakan, tapi akar permasalahannya bukan hanya pada kecanduan NARKOBA saja namun pada kecanduan hiburan yang merusak cara berpikir dan berperilaku (mental), hiburan adalah zat adictive yang tidak berbentuk. Ini semua merupakan hasil konspirasi besar tingkat dunia demi menjaga kepentingan sekelompok manusia di negeri sana.

Hal-hal di atas terlalu jelas bagi kami, bahwa ancaman yang paling mematikan untuk Indonesia adalah kerusakan mental seluruh anak bangsa yang dampaknya bisa mencapai ratusan tahun ke depan. Logikanya cukup sederhana, para konglomerat kelas dunia itu tentu harus menjaga kepentingan mereka di negeri ini, maka Indonesia harus ditaklukan dalam segala hal yang menyangkut potensi bangsa. Artinya; kebokbrokan dan kebodohan harus dilestarikan, tidak boleh ada kerukunan, persaudaraan hanya dongeng jaman dahulu, gerakan semangat Budhi Oetomo harus musnah. Ikrar satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa kini tinggal slogan dan artefak masa lalu sejarah perjuangan bangsa. Untuk itu, sebagai gantinya adalah hiburan murahan dan impian konyol pengantar menuju kebodohan nasional agar harta karun negeri ini bisa tetap dihisap sampai habis oleh mereka.

Melalui kesadaran tentang kebangsaan itulah lahir sebuah ‘pesantren’ anak bangsa dalam format yang tidak umum. Maklum ini jaman edan dengan rakyat yang edan pula, toh tidak ada aturannya bahwa sebuah tempat rehabilitasi itu harus di dalam gedung dengan pola penataran dan penyuluhan bersifat formal; baju harus rapi, duduk santun dan tertib ibarat anak SD. Itu pola lama, dan bukan jamannya bagi generasi sekarang yang bergerak amat dinamis, pola-pola pendidikan resmi telah di dapat di bangku sekolah yang menjemukan. Sejujurnya, siapa yang mau masuk ketempat pembinaan seperti itu? Lagi pula, pada umumnya yang dibina merasa terpaksa dan yang membina malah cari duit. Sudah tahu di depan ada jurang kok malah digas terus, memang sulit untuk hidup di negara ini tanpa kelicikan dan kemunafikan, padahal sangat dilarang oleh agama tapi apa boleh buat, karena tanpa itu kita akan sulit hidup bergaya di hadapan publik.

Belajar dari kenyataanlah lahirnya sebuah pengalaman serta pemahaman yang unik dan berharga, bukan dari dongeng. Setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD pada akhirnya harus menempa diri sendiri dalam berbagai hal, dari yang baik hingga yang buruk tanpa ada yang mengajarkan. Bagi mereka, guru sejati adalah realita kehidupan, belajar teratur tanpa aturan yang sok diatur-atur. Motor adalah ruang kelasnya dan jalanan adalah kampus yang menggembirakan, di balik itu kami menyadari bahwa keberadaan BIKERS BROTHERHOOD hanyalah sebagai jembatan sementara sebelum negeri ini menemukan harta karun yang dapat memakmurkan bangsanya sendiri.

Inti pembinaan diri yang harus dicapai oleh setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD adalah; belajar hidup dalam persamaan dengan simulasi ‘kesederhanaan’, memahami nilai diri dan kehormatan, belajar tangguh dengan keluasan berpikir, mampu berpikir kreatif dan solutif, belajar menghidupkan nilai-nilai persaudaraan tanpa melihat perbedaan SARA di negeri yang multi dimensi ini.

Jika selama ini ada anggapan bahwa BIKERS BROTHERHOOD adalah geng motor ‘bajingan’ yang isinya orang-orang dungu urakan, jelas salah besar dan kecele-bule. Dalam tubuh BIKERS BROTHERHOOD justru banyak orang cerdik pandai yang berjiwa besar dan nasionalismenya teruji. Tapi mereka tidak ribut-ribut, sebab mereka lebih banyak berpikir dan bekerja dari pada ngecapruk. Oleh sebab itu, 1 nyawa anggota BIKERS BROTHERHOOD lebih berharga dari pada 700 nyawa koruptor di Indonesia. Ini bukan omong kosong yang kekanak-kanakan, sebab BIKERS BROTHERHOOD bukan bangsa penjilat penjual negeri, kami hanya kelompok tersisih dari cara pandang umum di negeri kalah perang yang penuh dengan artis pecundang.

Masalah yang sedang diwaspadai pada saat sekarang adalah kemungkinan menyusupnya ‘Harley’ berbulu ‘Norton’ ke dalam tubuh BIKERS BROTHERHOOD. Sebab, konon mereka adalah salah satu alat dari para konglomerat kelas dunia yang ada dibalik kehancuran negeri ini sejak peristiwa tahun 1965, Aceh, Timor Timur, Ambon, Papua, dan lain sebagainya. Kalau cuma agen rahasia Indonesia mah biarin aja lah, paling mereka ingin tahu “Eh…kamu-kamu teh lagi pada ngapain sich koq pada sibuk amat?” kita tinggal jawab “Ah…saya mah orang kecil mang, tau apa tentang nagri, pan itu mah urusannya para penggede yang sudah pada pinter keblinger”.

Di negara ini sudah terlalu banyak kelompok munafik yang berkedok nasionalis, humanis maupun religi, sebenarnya yang mereka bangun adalah kelompoknya sendiri untuk mencapai kekuasaan. Siapa peduli dengan gelandangan, preman, copet, maling, WTS, anak jalanan? Siapa peduli dengan ketimpangan sosial yang menjurang di Tanah Air ini? Kalaupun ada, mereka hanyalah para pencari populeritas di atas kesulitan dan kemiskinan anak bangsa. Yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah gerakan nyata yang tidak sebatas konsep ideal.

Kami tahu, bahwa BIKERS BROTHERHOOD terlalu kecil untuk merubah sebuah negeri yang telah porak poranda. Tapi bagaimanapun caranya toh Indonesia harus bangkit dan berubah maka; JIKA BUKAN KITA LALU HARUS SIAPA? JIKA BUKAN SEKARANG LALU HARUS KAPAN? JIKA BUKAN DARI RASA PERSAUDARAAN LALU HARUS DARI APA?

Bro, generasi yang akan datang meminta kita untuk mempertahankan negara ini. Perjuangan BIKERS BROTHERHOOD adalah menegakan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan. Kita adalah PEJUANG, kita adalah anak bangsa pewaris Negara Indonesia yang sah. Kita tidak bertempur melawan musuh yang nyata, musuh terbesar kita adalah PERPECAHAN.

BIKERS BROTHERHOOD akan diingat oleh setiap generasi sebagai kelompok penggerak rasa persaudaraan di Indonesia. Oleh sebab itu setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD akan mati sebagai PEJUANG yang mempertahankan keutuhan dan kehormatan bangsanya, keberadaan kita akan dicatat dalam sejarah perjuangan bangsa di negara ini.

Kematian setiap anggota keluarga BIKERS BROTHERHOOD akan ditangisi oleh tanah negeri, itulah bentuk penghormatan dari mereka. Kita tidak layak mati konyol sebagai manusia biasa. Jika ada jalan kematian yang sangat terhormat kenapa tidak kita pilih ?

0 komentar: